Saat menyatakan sikap di depan KPU DKI Jakarta di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin, Minawati menyebutkan, masih banyak permasalahan di Jakarta yang belum terselesaikan.
JRMK menilai demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja sehingga kepercayaan masyarakat kepada tiga pasangan calon (paslon) yang maju di Pilkada Jakarta 2024 telah hilang.
"Ini bukan keputusan kami, bukan keputusan koordinator JRMK, tidak, ini keputusan warga Jakarta dan kami sudah rapat berkali-kali dan kita sudah bahas kenapa tidak pilih A, tidak pilih B. Kami menyatakan sikap untuk golput," ujar Minawati.
Baca juga: Polisi kerahkan 1.321 personel jaga pengundian nomor urut di KPUD
Menurut Minawati, jika masyarakat memilih salah satu paslon saat pilkada nanti, maka sama saja mendukung kecurangan, cara berpikir dan cara paslon bekerja.
"Kita golput, adalah salah satu perlawanan kalau demokrasi enggak baik-baik saja. Kita sudah pelajari tiga-tiganya, tidak ada yang yang mewakili aspirasi rakyat," kata Minawati.
Perlawanan ini juga berkaca dari kasus Kampung Bayam yang sampai sekarang belum terselesaikan dan adanya kasus pedagang kaki lima (PKL) yang tergusur dan tidak berdagang.
Baca juga: KPU laksanakan debat cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta tiga kali
Koordinasi Aksi JMRK Andi mengatakan, aksi ini sebagai perlawanan dan bukti bahwa proses demokrasi ini tidak memberikan ruang bagi warga untuk mengusulkan jagoannya.
Adapun anggota JMRK ini terdiri dari 32 kampung di Jakarta, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Timur dan terbanyak dari Jakarta Utara. Selain itu, JMRK ini juga berisikan para pedagang kaki lima, dan warga yang memiliki keluhan yang sama terkait demokrasi.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9).
Ketiga paslon tersebut adalah Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024